Bandung(2/3/19), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPRS Amanah Rabbaniah tahun buku 2018 dilaksanakan di Hotel Aryaduta Bandung dan dihadiri oleh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Pemegang Saham. (lebih) Sekum PP Persis Lepas 90 Jamah Umroh PT. Karya Imtaq Dan BPRS Amanah Rabbaniah. Berkatdukungan kepercayaan Masyarakat, BPR Intidana, dapat meraih peringkat pertama selama 8 (delapan) tahun berturut-turut. Per September 2019, Aset BPR Intidana mencapai Rp.764.658 juta dengan kredit diberikan sebesar Rp.562.896 juta dan penghimpunan dana pihak ketiga (Deposito dan tabungan) sebesar Rp.299.340 juta. 1 Tingkat likuiditas PD.BPR BANK DAERAH Karanganyar dilihat dari current ratio dan cash ratio selama periode 2006 sampai 2008 adalah cukup stabil. Ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan current ratio dan cash ratio yang menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan besar nilai rasio di tahun dasar (2006),.meskipun di tahun 2008 menunjukkan penurunan, namun current ratio BuatAnda yang tertarik untuk simpan deposito di BPR, Anda bisa simak tawaran tingkat suku bunga deposito di 10 BPR terbesar di Indonesia. berikut bunga deposito yang ditawarkan oleh BPR dengan aset di atas Rp 1 triliun : 1.BPR Bapas 69. Bunga tertinggi 5,50% dengan simpanan di atas Rp 50 juta untuk tenor 1 tahun, dan bunga 5,2% dengan Kantorlayanan BMT Sidogiri sudah terdapat di 24 wilayah Indonesia yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Jika dibandingkan dengan 10 BPR beraset jumbo yang dirilis oleh September 2015 lalu, maka aset BMT UGT Sidogiri hampir setara bahkan melampaui aset BPR terbesar ke 5 yaitu BPR Palu Lokadana Utama-Kota MateriPidato Anggota DK Ilya Avianti di Penandatanganan MoU antara OJK dan Ikatan Akuntan Indonesia; OJK: Roadmap Keuangan Berkelanjutan, Sarana Berinovasi Lembaga Jasa Keuangan; Roadmap Keuangan Berkelanjutan 2015-2019 di Indonesia; Potensi Pertumbuhan Ekonomi Ditinjau dari Penyaluran Kredit Perbankan Kepada Sektor Prioritas . JAKARTA – Di tengah upaya mempercepat konsolidasi dan peluang meningkatkan modal melalui initial public offering IPO, sejumlah Bank Perkreditan Rakyat BPR tercatat memiliki total aset bernilai Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan UU PPSK, BPR dapat melakukan penawaran umum di bursa efek dengan syarat dan ketentuan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK.Berdasarkan penelusuran Bisnis, Rabu 4/1/2023, dari laporan keuangan masing-masing perusahaan, sedikitnya ada lima BPR yang memiliki aset di atas Rp2 triliun. Kelima bank ini tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, mulai dari Lampung hingga BPR Eka Bumi Artha yang berada di Provinsi Lampung tercatat menjadi BPR dengan aset terbesar yakni Rp9,24 triliun hingga akhir September 2022. Selain itu, ada juga PT BPR Lestari Bali yang mencatatkan total aset Rp6,78 triliun pada periode sama. data di akhir tulisan Sementara itu, merujuk Laporan Profil Industri Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, total aset BPR sampai dengan akhir September 2022 mencapai Rp175,65 miliar. Realisasi ini meningkat sebesar 8,18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu year-on-year/yoy.Adapun total dana pihak ketiga atau DPK pada periode tersebut mencapai Rp122,90 miliar atau naik 8,79 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh tabungan yang meningkat 13,85 persen yoy, sementara deposito naik 6,66 persen DPK di BPR masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan pangsa 61,30 persen, diikuti oleh Sumatera sebesar 16,90 persen, dan Bali-Nusa Tenggara memiliki pangsa 13,04 dengan kredit, seluruh BPR di Indonesia mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp126,05 miliar sampai dengan kuartal III/2022. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 9,91 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun jenis penggunaanya, sebagian besar kredit BPR disalurkan untuk kredit produktif dengan persentase 54,58 persen, yang terdiri atas kredit modal kerja sebesar 46,79 persen dan kredit investasi menyumbang 7,79 daftar aset BPR bernilai lebih dari Rp2 triliun per kuartal III/2022Nama BPRAsalAsetBPR Eka Bumi ArthaKota Bumi, Lestari BaliDenpasar, Surya YudhakencanaBanjarnegara, Jawa HasamitraMakassar, Sulawesi Modern ExpressAmbon, Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini bpr IHSG ipo Editor Anggara Pernando Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Jakarta–Tidak hanya mampu tumbuh ditengah kepungan bank umum, sejumlah BPR tercatat memiliki aset yang mampu mengalahkan bank data Biro Riset Infobank birI, per September 2015, secara keseluruhan ada 27 BPR yang asetnya melebihi aset 34 bank umum. Aset 27 BPR tersebut berkisar antara Rp396,33 miliar milik BPR BP Kota Bandar Lampung dan Rp5,61 triliun milik BPR Eka Bumi Artha dari Kota Metro, Lampung. Dengan kepemilikan aset tersebut, BPR Eka mengukuhkan diri sebagai BPR terbesar di Indonesia, sekaligus melampaui kepemilikan aset 34 bank umum. Sementara itu, aset BPR BP Kota Bandar Lampung melampaui aset yang dimiliki satu bank BPR Eka Bumi Artha, BPR beraset jumbo lainnya adalah BPR Karyajatnika Sadaya BPR KS dari Kota Bandung, Jawa Barat. Per September 2015 aset BPR KS tercatat Rp4,47 triliun. Dengan kepemilikan aset sebesar itu, BPR KS menjadi BPR terbesar kedua di Indonesia. BPR ketiga terbesar adalah BPR Sri Artha Lestari yang berkantor pusat di Denpasar, Bali. Per September 2015 BPR Lestari menguasai aset Rp3,04 Riset Infobank mencatat, ada sembilan BPR yang asetnya di atas Rp1 triliun. Sebuah fakta yang menarik, sembilan BPR tersebut beroperasi di kota-kota besar atau ibu kota provinsi yang dihuni bank umum besar. Ini menunjukkan bahwa BPR tidak hanya mampu untuk survive di tengah kepungan bank umum, tapi juga dapat tumbuh menjadi lembaga keuangan yang saja BPR Jawa Timur BPR Jatim yang berkantor pusat di Surabaya. Sebagai ibu kota provinsi, Surabaya merupakan pusat kegiatan ekonomi dan keuangan di Jatim. Kendati dikepung bank umum besar, BPR Jatim mampu tumbuh dan membesarkan asetnya hingga mencapai Rp2,14 triliun dan menjadi BPR terbesar keempat di Indonesia. Jatim juga merupakan provinsi dengan populasi BPR terbanyak di Indonesia. Pada September 2015 sebanyak 325 BPR beroperasi di lainnya yang beroperasi di ibu kota provinsi dengan aset di atas Rp1 triliun antara lain BPR Palu Loka Dana yang beroperasi di ibu kota Sulawesi Tengah, Palu, dengan aset Rp1,67 triliun; BPR Modern Express aset Rp1,21 triliun dari Ambon, Maluku; lalu ada BPR Hasa Mitra aset Rp1,15 triliun dari Makassar, Sulawesi Selatan; dan BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung aset Rp1,06 triliun dari Bandar Lampung, BPR lainnya beroperasi di wilayah yang tidak menjadi pusat kegiatan ekonomi. Kendati beroperasi di wilayah yang perputaran uangnya tidak sekencang di ibu kota provinsi, mereka masih mampu menumbuhkan bisnisnya. Contohnya adalah BPR Surya Yudhakencana dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Per September 2015 BPR Surya Yudhakencana memiliki aset Rp1,14 triliun. Biro Riset Infobank mencatat, cukup banyak BPR yang asetnya telah melampaui aset bank umum beroperasi di selain ibu kota 10 BPR Dengan Aset Jumbo Per September 20151. BPR Eka Bumi Artha-Kota Metro aset Rp5,61 miliar 2. BPR Karyajatnika Sadaya-Kota Bandung aset Rp4,47 miliar 3. BPR Sri Artha Lestari-Kota Denpasar aset Rp3,04 miliar 4. BPR Jawa Timur-Kota Surabaya aset Rp2,14 miliar 5. BPR Palu Lokadana Utama-Kota Palu aset Rp1,67 miliar 6. BPR Modern Express-Kota Ambon aset Rp1,21 miliar 7. BPR Hasa Mitra-Kota Makassar aset Rp1,15 miliar 8. BPR Surya Yudhakencana-Banjarnegara asset Rp1,14 miliar 9. BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung-Kota Bandar Lampung aset Rp1,06 miliar 10. BPR Irian Sentosa-Kota Jayapura aset Rp797,39 juta Sumber Biro Riset Infobank* Happy Fajrian. Industri keuangan di Indonesia semakin berkembang dengan semakin banyaknya jumlah bank yang tertarik untuk menjadi bank digital dan semakin banyaknya jumlah perusahaan keuangan dari luar negeri yang berinvestasi di negeri ini. Menurut data statistik yang dirilis oleh OJK hingga Agustus 2021 terdapat 107 Bank Umum dan 1484 Bank Perkreditan Rakyat BPR yang beroperasi di Indonesia. Namun demikian, sebagai seorang nasabah dan investor yang cerdas, Anda harus memilih bank yang akan Anda jadikan sebagai tempat menabung atau jika ingin mengoleksi saham sektor perbankan di pasar modal. Salah satu faktor yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih bank adalah jumlah aset yang dimiliki oleh institusi tersebut. Sebab, semakin besar aset sebuah institusi keuangan menandakan bahwa institusi keuangan tersebut banyak dipercayai oleh masyarakat dan relatif lebih aman’ dari risiko kebangkrutan. Sebagai referensi, berikut ini 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia 1. Bank Mandiri Bank Mandiri adalah institusi keuangan yang lahir dari hasil restrukturisasi perbankan pasca krisis 1998. Ketika itu, ada 4 bank yang digabung untuk menjadi Bank Mandiri, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia. Pada kuartal ketiga tahun 2022, Mandiri menjadi bank dengan jumlah aset terbesar di Indonesia dengan memiliki aset sebesar triliun rupiah setelah sempat tergeser oleh BRI selama beberapa waktu. Jumlah ini naik kurang lebih 114 miliar rupiah dibandingkan jumlah aset bank ini pada kuartal ketiga tahun 2021. Menurut berita yang dilansir oleh Kontan, kenaikan posisi Mandiri dipicu oleh kenaikan jumlah aset Bank Syariah Indonesia BSI. Perlu diketahui bahwasanya Mandiri adalah pemegang saham terbesar BSI. Meskipun demikian apabila dilihat dari kapitalisasi pasar industri perbankan di pasar modal, Mandiri masih menempati posisi sebagai bank dengan nilai market cap ketiga setelah BCA BBCA dan BRI BBRI. BMRI memiliki persentase market cap dengan sebesar dari seluruh perusahaan yang listing di bursa. 2. Bank BRI Per September tahun 2022, Bank BRI membukukan aset sebesar triliun. Nilai ini relatif tidak berubah dibandingkan jumlah aset BRI pada periode yang sama pada tahun 2021 lalu. Meskipun jumlah aset yang dimiliki tidak berubah, namun nyatanya tahun 2022 merupakan tahun yang cukup baik untuk bank ini. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan pendapatan dan laba masing-masing sebesar 100 triliun dan lebih dari 17 triliun rupiah pada saat yang sama. Dilihat dari sejarahnya, BRI adalah institusi bank konvensional yang jauh lebih tua daripada Mandiri. Perusahaan ini didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto Jawa Tengah pada 16 Desember 1895. Pada tahun 1946 institusi keuangan ini dinisbatkan menjadi bank pemerintah pertama di Indonesia. 3. Bank Central Asia BCA adalah salah satu perusahaan keuangan swasta terbesar di Indonesia. Bank yang didirikan oleh Sudono Salim pada tahun 1957 ini tercatat memiliki aset sebesar triliun per September 2022. Jumlah ini meningkat sekitar 60 triliun rupiah dibandingkan dengan jumlah nilainya pada September 2021. Walaupun jumlah asetnya lebih rendah daripada Mandiri dan BRI, BCA tercatat telah menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. BCA juga belakangan meluncurkan blu by BCA Digital yang berpotensi bersaing di pasar tabungan digital Indonesia. Jika produk ini bertambah populer, ada potensi BCA bisa naik posisinya dalam peringkat bank dengan aset terbesar. 4. Bank Negara Indonesia Bank dengan nilai aset terbesar selanjutnya adalah BNI. Perusahaan keuangan pelat merah yang didirikan pada bulan Juli 1946 ini pada triwulan 3 tahun 2022 tercatat memiliki aset sebesar 943 triliun rupiah. Dibandingkan pada jumlah aset yang dimiliki pada tahun 2021 y to q, jumlah ini menurun sekitar 2,1%. Di akhir tahun 2021, perusahaan ini sempat membukukan aset senilai 964 triliun rupiah. Meskipun dari segi aset ada penurunan, namun saham BBNI diperkirakan memiliki prospek cerah tahun ini. Hal ini berkaitan dengan peningkatan penyaluran kredit, selisih suku bunga bersih dan beberapa inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ini, seperti penambahan atm setor tarik hingga mulai masuk ke pasar bank digital dengan Bank Mayora. 5. Bank Tabungan Negara Sama seperti BRI, BTN juga merupakan institusi keuangan pelat merah yang didirikan sejak zaman kolonialisme Belanda. Lebih tepatnya, perusahaan ini berdiri pada tahun 1897 di Batavia dengan nama Postspaarbank. Sempat dimiliki oleh Jepang, BTN lantas diakuisisi oleh pemerintah Indonesia pasca kemerdekaan. Per September 2022, BTN membukukan total aset sebesar 389 triliun Laporan Posisi Keuangan Bulanan. Jumlah ini meningkat sebesar 4,6% apabila dibandingkan jumlah aset BTN pada bulan Desember 2021. 6. CIMB Niaga CIMB adalah bank swasta nasional terbesar kedua setelah BCA. Bank yang merupakan hasil merger antara CIMB group dengan Bank Niaga ini berhasil membukukan aset sebesar 307 triliun rupiah per September 2022. Apabila dibandingkan satu bulan sebelumnya, pertumbuhan aset perusahaan ini mencapai 15 triliun dimana pada September 2021, jumlah aset CIMB NIAGA mencapai 292 triliun Laporan Keuangan Bulanan CIMB Niaga. 7. OCBC NISP Per bulan Agustus 2021, OCBC NISP secara resmi menempati peringkat ke-7 bank dengan nilai aset terbesar di Indonesia. Institusi keuangan yang berdiri pada tahun 1941 ini mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 2,7% dari 214 triliun rupiah di bulan Desember 2021 menjadi 220 triliun rupiah di bulan September 2022. 8. Bank Panin Bank Panin adalah bank yang memiliki jumlah aset terbesar ke-8 di Indonesia. Per Agustus 2021, perusahaan yang didirikan pada tahun 1971 ini membukukan aset sebesar 187 triliun rupiah. Walaupun menempati posisi nomor 7 sebagai bank dengan nilai aset terbesar, jumlah aset perusahaan ini tercatat terus mengalami penurunan sejak bulan Mei tahun ini. Ketika itu, jumlah aset institusi yang telah listing di bursa sejak tahun 1982 ini mencapai 191 triliun rupiah. Padahal menurut laporan tahunan perusahaan Panin pada tahun 2020, aset Bank Panin pada akhir tahun 2020 mencapai 218 triliun rupiah. 9. Bank Danamon Sejak awal tahun, Danamon adalah bank dengan nilai aset terbesar ke-9 di Indonesia. Dilansir dari laporan keuangan perusahaan ini pada September 2022, Bank Danamon memiliki aset sebesar 189 triliun rupiah. Jumlah ini lebih rendah sebanyak 2 triliun secara y to q dibandingkan jumlah asetnya pada Desember 2021. Saat ini 92,47% saham BDMN dimiliki oleh MUFG Bank Ltd, salah satu perusahaan keuangan terbesar di Jepang sementara 7,5 sisanya dimiliki oleh investor publik. 10. Bank BTPN Bank BTPN menduduki bank dengan total aset terbesar ke-10 di Indonesia dengan memiliki jumlah aset sebesar 199 triliun rupiah pada bulan September 2022. Meskipun jumlah ini lebih kecil dibandingkan bank-bank dengan peringkat diatasnya, BTPN terus mencatatkan pertumbuhan aset yang positif sepanjang paruh kedua tahun 2021. Salah satu pilarnya adalah produk Jenius BTPN yang semakin populer di pasaran. Sama seperti Danamon, sejak tahun 2019 BTPN telah resmi menjadi anggota grup perusahaan keuangan asal Jepang Sumitomo Mitsui Group. Konsultan brand valuation valuasi merek terkemuka di dunia Brand Finance mempublikasikan Brand Finance Indonesia 100 2023 yang berisikan daftar 100 merek paling bernilai dan merek paling kuat di Indonesia. Dalam publikasi tersebut, brand BRI dinobatkan sebagai brand dengan valuasi paling tinggi atau paling bernilai di Indonesia, yakni sebesar USD4,3 miliar atau setara Rp63,86 triliun dengan kurs per US$ dan BRI mendapatkan rating AAA. BRI pun berhasil naik peringkat, dari peringkat kedua pada tahun 2022 lalu menjadi peringkat teratas di tahun 2023. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, valuasi merek BRI tercatat tumbuh 15% secara year on year. Jika ditarik lebih jauh, sejak tahun 2018 valuasi merek BRI telah meningkat sebesar USD1,2 miliar atau tumbuh 38%. Baca Juga Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PLN Laksanakan Coastal Clean Up Serentak Adapun 10 brand paling bernilai di Indonesia atau Top 10 Most Valuable Indonesia Brands’ versi Brand Finance 100 tahun 2023 secara berturut-turut adalah BRI, Telkom Indonesia, Pertamina, Mandiri, HM Sampoerna, BCA, Gudang Garam, A Mild, PLN dan BNI. Terkait dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan BRI dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sehingga BRI mampu terus meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat secara jangka panjang. ā€œBRI berhasil menjadi merek dengan nilai tertinggi dan yang melekat di masyarakat. Ini bukti dari keberhasilan perseroan dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat luas," jelas Sunarso. Baca Juga Daftar Warga Asing yang Datang ke Sulut, Negaranya punya Kekuatan Ekonomi Politik Teknologi Terkuat di Dunia Keberhasilan BRI memuncaki daftar merek paling bernilai di Indonesia tak lepas dari kinerja keuangan yang kuat dari perseroan. Pada 3 bulan pertama kuartal I tahun 2023, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,56 triliun, tumbuh 27,4% dibandingkan tahun sebelumnya. ā€œPencapaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik. Di samping itu, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah,ā€ lanjutnya. BRI juga terus tumbuh secara anorganik melalui berbagai aksi korporasi, salah satunya pada tahun 2022, BRI berhasil mengakuisisi Danareksa Investment Management, dengan tujuan untuk memantapkan diri sebagai one-stop financial services provider. Dari sisi wholesale, BRI menangkap kebutuhan digital nasabahnya dengan meluncurkan QLola pada tahun 2022. Baca Juga Penyuluh Informasi Publik sebagai Garda Terdepan Melawan Hoaks dalam Pemilihan Umum Serentak 2024 Faktor lain yang membuat valuasi merek BRI terus naik yakni keberadaan super apps BRImo yang telah menjadi aplikasi perbankan yang memiliki paling banyak pengguna di Indonesia, dengan mencapai lebih dari 26,3 juta total pengguna pada akhir kuartal I 2023 dengan volume transaksi finansial mencapai sebesar Rp884 triliun selama 3 bulan, atau meningkat 99,07% yoy. Sunarso menambahkan kehadiran super apps BRImo sejalan dengan perubahan preferensi nasabah yang semakin gemar dengan transaksi digital, khususnya di segmen mikro & ultra mikro. Alhasil layanan perbankan dapat lebih efektif, efisien, dan terintegrasi sesuai dengan journey literasi digital masyarakat Indonesia. Disamping itu, BRI juga tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan keselarasan praktik bisnisnya dengan penerapan prinsip-prinsip environmental, social, & governance ESG. Hingga akhir Kuartal I 2023, BRI telah menggelontorkan Rp710,9 triliun pembiayaan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan, angka tersebut menjadi yang tertinggi di Indonesia. Copyrights Ā© 2023, di Bali, oleh Tim Kinerja Bank

bpr terbesar di indonesia